Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Wednesday, December 30, 2009

Chit-Chat

Pada hari senin, saya makan bersama dengan seorang teman di salah satu tempat makan di daerah Bekasi. Kami memulai percakapan dengan sesuatu yang tidak penting, maklumlah kami tidak pernah ngobrol secara lama. Tapi dalam percakapan tersebut saya menangkap bahwa saya berbicara dengan orang yang tidak biasanya. Jalan pikir kita pun berbeda, saya berpikir ke A, tetapi dia berpikir ke B. Mungkin dari tingkat inteligensi yang berbeda, begitu anggapan saya pertamanya. Saya menganggap dia pintar *memang benar kenyataannya*. Sehingga saya terkadang tidak mengerti akan perkataannya. Thats really suck.. Saya merasa seperti orang yang tidak mengerti apa-apa.

Pada akhirnya dia membicarakan mengenai keluarganya. Percakapan yang membuat mata saya berkaca-kaca, saya terharu akan perjalanan hidupnya. Bagaimana orang tuanya bersikap dan akhirnya timbullah satu kesimpulan pada diri saya. Orang besar, dibesarkan dengan cara besar juga. Saya pikir itu hanyalah kata-kata yang hanya terdapat dibuku-buku tentang motivasi diri. Tetapi kenyataannya saya berhadapan langsung dengan orang tersebut. Yah...walaupun dia bukan seseorang yang besar. Dia menceritakan tentang bagaimana orang tuanya bersusah payah menyekolahkannya ke sekolah yang terbagus, walaupun itu dengan cara yang mati-matian. Berharap agar anaknya dapat menjadi orang yang berguna.

Ada satu kalimat yang saya ingat sampai sekarang, sewaktu dia bercerita bahwa dia meminta dibelikan sesuatu kepada ibunya. Pikiran saya langsung menjawab, "iya, nanti akan ibu belikan", begitu perkiraan saya pada awalnya. Tetapi kelanjutannya ternyata berbeda jauh dengan yang saya pikirkan dan mungkin dengan cerita-cerita yang biasanya ada di televisi. Dimana seorang ibu berusaha dengan keras supaya keinginan anaknya terpenuhi. Tetapi diluar dugaan, ternyata ibunya menjawab, "suatu hari nanti kamu bisa mendapatkan dan membeli apa yang kamu inginkan, kamu sabar aja". Voila...   thats a nice quote. Ternyata kesabaran itu sudah ditanamkan kepadanya sedari kecil.

Lalu teman saya berkata, ternyata buah dari kesabaran itu seperti ini. Memang seh menilik dari dirinya sekarang, pekerjaan yang layak *bagi seumuran saya*, dimana saya sendiri belum independent dalam pekerjaan. Tapi itulah hidup, tiada seorang pun yang tau bagaimana akhirnya. Jalan hidup seseorang akan berbeda dari satu dengan yang lainnya. Memang teman saya terkadang seperti membanggakan diri jika bercerita, tanpa bermaksud su'udzon mungkin memang begitulah cara dia menyampaikan sesuatu.

Terima kasih kepada teman saya yang sudah berbagi cerita yang cukup bagus kepada saya. Very owesome.... Doa saya kepadanya semoga sukses.

0 comments:

Post a Comment